Pemuda adalah penggerak, idealis,
dan memiliki keberanian serta menjadi inspirator dengan gagasan dan
tuntutannya. Generasi muda adalah generasi penentu perjalanan bangsa di masa
berikutnya. Dan pemuda adalah motor penggerak utama perubahan. Pemuda
seharusnya diakui perannya sebagai kekuatan pendobrak perubahan dalam
masyarakat.
Sejarah menunjukan bahwa dari
tangan-tangan pemuda perubahan terjadi . Para pemuda yang berani menumbangkan
rezim diktator, para pemuda yang mengubah orde lama menjadi orde baru
hingga pada saat ini kita berada di era reformasi.
Tak kalah penting dalam sejarah
da’wah Islam, pemuda memegang peranan yang sangat penting.Dalam Al-Quran
terdapat banyak kisah keberanian pemuda. Seperti Abdullah bin Mas’ud yang
menjadi salah satu ahli tafsir terkemuka, Saad bin Abi Waqqash yang menjadi
panglima perang yang menundukkan Persia, Jafar bin Abi Thalib, Zaid bin
Haritsah, Mush’ab bin Umair, Umar bin Khatab, Abu Ubaidah Ibnul Jarah, dan pada
masa setelahnya yang kita mengenal Muhammad Al-Fatih berhasil menaklukan konstantinopel.
Mereka semua adalah pemuda di
masa lalu yang tidak kita temukan saat ini. Kini, sosok pemuda idealis sudah
terkikis oleh benturan dari sistem kapitalis. Pemuda khususnya Mahasiswa yang
menyandang gelar kaum intelektual yang seharusnya melakukan perubahan pada
kenyataannya saat ini telah ditidurkan oleh system kapitalis.
Para pemuda telah dihadapkan pada
tantangan global dalam kesekuleran sehingga lahirlah generasi muda yang apatis,
pragmatis, dan alergis. Apatis terhadap permasalahan umat yang merupakan efek
dari sistem sekuler yang menawarkan semangat nasionalisme, Pragmatis dalam
mengambil keputusan dan berfikir sehingga kecerdasan dan pemikiran cemerlang
tak kan kita dapati pada hal ini, terakhir adalah alergi kepada aturan yang
syar’i sehingga menghasilkan generasi yang rusak secara pemikiran dan tingkah
laku.
Generasi muslim mengalami
problematika secara struktural dan mendasar sehingga berdampak kepada
permasalahan cabang yang saat ini mereka hadapi. Sistem sekuler telah menjadikan
para generasi muda termasuk generasi islam menjadi bagian dari system tersebut.
Contohnya di era globalisasi mereka menularkan F4 yakni Food , Fun , Fashion ,
dan Film yang telah mengubah pemikiran generasi muslim saat ini sehingga kaum
muslim kehilangan identitasnya sebagai khairu ummah . Dalam arena pendidikan
kaum intelektual muda dijadikan komoditas oleh kaum kapitalis. Adanya pemisahan
antara ilmu pengetahuan dengan tsaqafah akibatnya ketika diajak untuk berbicara
politik, menjadi mahasiswa ideologis mereka kabur dan menjauhi.
Tak hanya hal yang disebutkan
diatas, ternyata efek dari sistem kapitalis ini pun tak hanya menjangkit
generasi muda secara umum saja akan tetapi, para pemuda yang menyandang status
sebagai agent of change pun ikut terwarnai oleh keruhnya sistem ini apapun
harakahnya walaupun intensitasnya sedikit.
Dari sekian banyak pemuda yang
terjangkit virus kapitalis, namun Insya Allah masih tersisa para generasi
muslim yang idealis, yang berjuang atas nama Islam bukan atas kemanfaatan semu.
Pemuda gagah berani yang hidupnya didedikasikan hanya untuk kejayaan Islam
semata, pemuda yang siap menghadapi dan menaklukan tantangan global. Sanggup
memikul beban da’wah dan bersedia berkorban serta menghadapi berbagai siksaan
dengan penuh kesabaran. Mereka mendapatkan kebaikan, rahmat dan ampunan dari
Allah. Mereka inilah yang disebut dengan orang muflih (beruntung).
Para pemuda yang hanya menjadikan
islam sebagai satu-satunya ideologi dan problem solving umat secara global dan
menyeluruh. Dengan dilandaskan aqidah dan tsaqafah yang shahih generasi muslim
dapat menyandang kembali gelar terbaik dari Allah yakni Khairu ummah. Tentunya
hal ini hanya dapat terjadi tatkala syariah islam diterapkan secara menyeluruh
sebagaimana 1380 tahun silam ketika kehilafahan khulafur rasyidin.
Oleh karena
itu, wahai pemuda marilah bergerak menyatukan diri dalam barisan dengan
keistiqamahan dalam kebenaran karena sesungguhnya faktor utama kekalahan dan
melemahnya peran umat Islam bukanlah terletak pada kuatnya musuh Islam, tetapi
disebabkan oleh perbuatan kemaksiatan yang dilakukan. Kemaksiatan terbesar
terutama berupa sikap menyekutukan Alloh Swt dalam berkehidupan serta tidak
memperdulikan lagi atas berbagai aturan (syari’at) yang diperintahkan-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar