I got up in the morning I always made up bed, taking a wudlu and
shalat tahajud then read quran until, I pray subuh. After that, I always study
Arabic language every morning. When I
finished study Arabic language, I have a breakfast first and then take a bath.
After that, I wear the clothes and I styling my hair. Then, next activity what
I usually do after styling my hair is prepare my motorcycle. I turn the
motorcycle on for intention make the machines getting heat and ready to use. I
go to campus everyday except Sunday. There are many activities during weekdays.
Beside study at the campus, I pray duha too. I'm not only a pure student who
just goes to campus for studying only, but I'm a student who have many business
and have an independent life. Because my effort, Alhamdulillah I can resolve my
problems by my self, actually in material aspect. After spend my day and do
what I always do everyday, I return dormitory. The first thing I should do is
eat. I always eat some food or munching the snack. After that, I do my
assignments and listening to music at my bed room. I don't watching TV much,
because in my opinion watching TV is not really give me gains, it's just a
useless thing which can spend my time. If
everything has done, the next is my favorite activity, that is go to bed and
sleep well.
Daily activity
Diposting oleh
lina Affifah
on Jumat, 25 Mei 2012
Label:
contoh,
daily activity,
english,
example
/
Comments: (0)
Amdal antara perkebunan sawit dan harimau sumatera
Diposting oleh
lina Affifah
/
Comments: (0)
2011-04-05 15:04:05
Populasi Harimau Sumatera Terancam Punah
Padang, (ANTARA) - Populasi harimau Sumatera
(panthera tigris sumatrae) yang terdapat di kawasan hutan konservasi Sumbar
terancam punah. 'Kelangsungan hidup populasi harimau Sumatera (panthera tigris
sumatrae) berada di hutan konservasi alam di Sumbar terancam punah,' kata
Kepala BKSD Sumbar, Gusril, di Padang, Senin. Menurutnya, terancam punahnya
populasi harimau Sumatera tersebut disebabkan pengrusakan habitat dan perburuan
satwa semakin marak terjadi. 'Ancaman
punah bisa saja terjadi akibat salah jerat atau terperangkap jerat babi
dilakukan masyarakat,'katanya. Dia menambahkan, berkurangnya habitat akibat
perambahan hutan dilakukan secara liar menyebabkan harimau keluar untuk mencari
makan.
Berkurangnya luas habitat mereka telah memicu terjadinya 'konflik' antara satwa
langka tersebut dan penduduk yang bermukim di sekitar kawasan hutan itu. 'Tidak
sedikit harimau Sumatera yang mati dan warga meninggal dunia akibat diterkam
harimau tersebut,'kata Gusril. Dia mengatakan, maraknya pembukaan kawasan juga
akibat pemotongan jalan perkampungan bagi perkebunan sawit dan kakao, dan
memberi dampak habitat harimau Sumatera itu makin sedikit . 'Untuk tiga ekor
harimau dengan luas hutan yang terpotong jelas sangat sempit bagi harimau itu
untuk hidup sehingga dapat memicu 'konflik' dengan penduduk,'katanya.
Menurutnya, selaian harimau Sumatera, populasi hidup satwa yang dilindungi
lainya terdapat di Sumbar juga terancam punah.
'Satwa dilindung terancam punah di Sumatera yakni beruang Sumatera, tapir
Sumatera, dan penyu Sumatera yang memerlukan perhatian serius Pemprov Sumbar
untuk melindungi,'katanya. Dia menambahkan, untuk mengantisipasi punahnya
populasi hewan dilindungi, petugas ditempat pada kawasan hutan konservasi.
'Petugas ditempatkan tersebut melakukan patroli secara bergilir untuk mengawasi
terjadinya aksi penangkapan liar satwa dilindungi
itu,'katanya.(antara-sumbar.com) (adrianto)
Analisis
Hutan sumatera,
Populasi harimau, dan Perkebunan kelapa sawit
Hutan Sumatera merupakan habitat asli bagi satwa endemik
seperti orang utan, gajah sumatera dan harimau sumatera. Telah diiketahui bahwa
hutan berfungsi sebagai resapan air, kehidupan satwa dan biota yang dilindungi
berada di dalamnya. Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) merupakan satwa endemik yang
penyebarannya hanya terdapat di Pulau Sumatera. Harimau berpengaruh dalam
sistem rantai makanan dalam suatu ekosistem karena sebagai satwa carnivora yang
menempati puncak dalam piramida rantai makanan. Kondisi mutlak yang diperlukan
harimau adalah habitat dengan kualitas baik yang terdapat sumber air dan
tersedia mangsa dalam jumlah cukup. Populasi harimau sumatera saat ini sangat
memperihatinkan. Meskipun belum ada data yang tepat tetapi dapat diperkirakan
terjadi penyusutan populasi harimau sumatera hampir 50% dalam 25 tahun terakhir
yakni tersisa sekitar 400 harimau. Berkurangnya area hutan turut pula
menurunkan populasi harimau tersebut
Salah satu faktor terancamnya populasi harimau dari kepunahan
adalah kerusakan hutan. Rusaknya hutan dapat menimbulkan bencana yang turut
mempengaruhi kehidupan masyarakat seperti terjadinya tanah longsor dan banjir.
Penurunan kualitas dan kuantitas hutan merupakan akibat praktek penebangan
liar, penebangan secara berlebih, penjarahan hutan, perambahan hutan,
kebakakaran hutan, serta konversi area hutan ke usaha non kehutanan seperti
digunakan untuk perkebunan kelapa sawit yang kurang memperihatikan aspek –
aspek konservasi satwa liar khususnya harimau sumatera. Kegiatan – kegiatan tersebut
dilakukan semata – mata untuk mencari keuntungan tanpa memikirkan dampak yang
bisa ditimbulkan.
Ancaman kepunahan populasi harimau itu akibat hilangnya
habitat mereka yang tidak terkendali; berkurangnya jumlah mangsa seperti rusa,
kijang, kancil, dan babi hutan liar; serta adanya konflik dengan masyarakat
yang tinggal di sekitar habitat harimau. Tidak heran apabila banyak pemberitaan
di televisi yang menyebutkan bahwa harimau masuk ke pemukiman warga disekitar
hutan karena gangguan ekologi. Untuk mempertahankan diri, warga pun banyak yang
melakukan perlawanan terhadap harimau baik itu menggunakan senjata api, bambu
runcing dan lain sebagainya bahkan diantaranya menimbulkan korban baik manusia
maupun harimau. Tidak sebatas itu saja, kematian harimau juga sebagai akibat
dari perburuan untuk kepentingan olahraga, ekonomi, hobi dan pengobatan
tradisional.
Jika kita lihat Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat 2009
Sebesar 377.864 Ton, Perkebunan Negara 2009 Sebesar 18.904 Ton, Perkebunan
Swasta 2009 Sebesar 470.970 Ton, Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat Sebesar
371.183 Ton (Angka Sementara 2010), Perkebunan Negara Sebesar 18,670 Ton (Angka
Sementara 2010), Perkebunan Swasta Sebesar 462.189 Ton (Angka Sementara 2010).
Hal tersebut sungguh sangat manarik sebagai penambah devisa Negara. Namun tetap
seberapa pun besar pendapatan Negara yang dihasilkan oleh kelapa sawit tidak
sebanding dengan punahnya populasi harimau Sumatra, dan hewan lainnya karena
rusaknya habitat mereka, serta rusaknya hutan yang menyebabkan banyak bencana
alam yang nantinya juga akan merugikan penduduk setempat.
Solusi
Untuk menangani berbagai kasus seperti ini, dibutuhkan
kolaborasi dengan lembaga lain, guna menghasilkan kesimpulan yang menyeluruh.
Karenanya disusun suatu strategi dan rancang tindak untuk pelestarian Harimau
Sumatra 2007-2017, yang mencakup: pengamanan terhadap populasi harimau dan
lansekapnya, meningkatkan kapasitas evaluasi, keterlibatan para pemangku
kepentingan, komunikasi dan jejaring, serta memperbaiki konservasi ex-situ.
Selain itu pelestarian populasi harimau sumatera dapat
dilakukan dengan tidak merusak hutan dan lingkungan sehingga melindungi satwa
yang berada di dalamnya agar tidak punah. Sebab menyelamatkan hutan sama dengan
menyelamatkan habitat. Dan perkebunan kelapa sawit sebaiknya mengoptimalkan
hasil dari lahan yang ada, tidak dengan merusak wilayah lain yang seharusnya
tetap menjadi hutan bukan perkebunan.
Konservasi merupakan suatu wadah bagi harimau dalam upaya
untuk menjamin kelestarian, meminimalkan konflik harimau dengan masyarakat,
menekan stress dan penderitaan, serta meningkatkan kemampuan berbiak. Aktivitas
medis dalam balai konservasi juga harus ditingkatkan dalam upaya menyelamatkan
nyawa harimau yang terluka parah akibat luka yang diderita. Hal ini menunjukkan
perlunya dukungan pemerintah dalam penyediaan sarana dan prasarana yang
berkaitan medis. Namun pendirian suatu balai konservasi harus komprehensif
dengan managemen pengelolaan yang baik. Monitoring harimau dan habitatnya dalam
jangka panjang berkaitan dengan populasi, penyebaran serta aktivitasnya.
arti kualitas film
Diposting oleh
lina Affifah
on Jumat, 11 Mei 2012
/
Comments: (0)
TRIBUN_TIMUR.COM -- Berikut, arti dari kualitas film hasil download di internet, seperti dilansir kaskus.us
1. CAM
kualitas paling jelek, gambarnya hasil rekaman dari handycam di bioskop, suaranya juga ngambil dari microphone built-in handycamnya, jadi kadang-kadang kalo ada orang lewat depan layar ato ada orang yang makan popcorn kenceng-kenceng di sebelahnya bisa jadi ikut kerekam.
2. TS (Telesync)
Sama aja kayak CAM, tapi dia suaranya udah ditimpa pake suara yang bagus, tapi kualitas gambarnya sama aja.
3. R5 / DVD Screener (lupa mana yang duluan, digabung aja deh :P)
R5 itu DVD yang dirilis di negara-negara malang bekas USSR dulu, gw gak ngerti, mungkin disana bioskop jarang kali, tapi kualitas R5 udah lumayan dan enak buat ditonton. Kalo DVD Screener itu semacam sample yang dikirim ke toko-toko DVD buat diputer disana. Karena cuman sampel, jadi seringkali ada watermarknya, misalnya ada tulisan "this video belongs to Warner .Co" dsb.
4. DVDRip
Rip dari DVD asli. DVD yang udah dirilis terus diambil videonya aja. Extra features, audio commentaries, dll dibuang. Kualitas gambar dan suara harusnya udah sama kayak DVD asli.
5. DVD Full (<- orang iseng yang mau download ini)
DVD asli dijadiin file .iso terus diupload. Besarnya bisa 4GB lebih, padahal isinya gitu-gitu aja. Palingan yang mau download beginian tukang DVD bajakan, kalo cuma mau ditonton sendiri sih, buat apa...
6. Blu-Ray/HD-Rip 720p/1080p
Sama kayak DVDRip, tapi yang ini ngambilnya dari Blu-Ray. kualitas gambar udah enggak usah diragukan lagi. Yang jadi masalah adalah sabar downloadnya apa enggak?CAM
Cam bisanya disebut Rip Bioskop yang direkam menggunakan kamera video yang biasanya dilakukan secara diam-diam. Nah kalo agan suka nonton trus ditengah film ada siluet / gambar kepala lewat, badan lewat hahaha... itu die tipe CAM . Gambar goyang dan tiba2 gelap (karena kehalang) sudah biasa ditengah-tengah film. Yang paling seru ada dubbing alami.. misalnya pas kejadian lucu, jangan heran koor ketawa para penonton juga ikut kerekam wakakaka.. kalo masalah kualitas suara gan, cukup bikin kuping kelelahan.. gimana nggak orang suaranya jadi cempreng hehehe..
TELESYNC (TS)
Telesync mirip bgt sama tipe CAM kecuali bahwa ia menggunakan sumber suara dari luar (biasanya diambir dari audio jack di bangku penonton yang punya masalah pendengaran... emang di indonesia ada kayak gini ?). Well.. suara tepok2an tangan dan ketawa para penonton sudah berhasil di eliminasi walau mutu suara tidaklah sepenuhnya bagus.. Masih kedengaran kadang2 interferensi atau suara yang biasa disebut backround noise. Kebanyakan tipe TS banyak direkam di bioskop yang sedang kosong jadi gambar2nya lumayan lah tanpa kehadiran kepala seliweran hahaha..
TELECINE (TC)
Mesin telechine (telesinema) mengcopy (menduplikat) film secara digital langsung dari pita film proyektor (reels). Gambar dan suara sih sudah cukup bagus gan namun karena perkembangan alat telesinema dan biaya pembuatan yang cukup mahal membuat tipe ini sudah jarang di pasaran.
Workprint (WP)
Video ini biasanya dibuat dari versi film yang belom jadi alias setengah matang.. Biasanya tipe ini kehilangan effect2 film, tanpa teks, msh ada "time index marker", terkadang ada watermark, dll. Biasanya versi ini keluar jika film tersebut adalah film yang dinanti2 alias calon box office sehingga orang niat aja gitu menyebarkan / mendistribusikan versi setengah matang agar orang ngga mati penasaran hehehe... Yang paling heboh dulu Film Man In Black II (MIIB) dimana versi WP-nya beredar dengan semua alien2-nya ngga ada, karena blom selesai di-render pake komputer.. bingung2 dah tuh yg nonton..!
SCREENER (SCR) : DVDscr, DVDscreener, BDscr
SCR itu merupakan pre-release sebuah film yang biasanya direkam dalam format kaser VHS yang didistribusikan oleh pembuat film ke toko2 rental, media, televisi untuk tujuan promosi. Ciri utamanya adalah ditengah2 film suka ada teks berjalan (ticker) yang berisi kata-kata yang bersifat promosi ata informasi tentang film tsb. Terkadang cuma tampil bbrp detik tapi ada juga yang tampil sepanjang film. Paling rese kalo tulisannya gede2
VHSRip
Merupakan hasil copyan dari kaset VHS yang sudah dirilis secara resmi. Jaman sekarang sudah mulai jarang tapi paling banyak jenis ini adalah video olahraga, rekaman TV dan tentunya bokep.
DVDRip
Ini merupakan hasil copyan dari DVD yg sudah dirilis secara resmi. Kualitas ini menyamai DVD aslinya dimana biasanya informasi region dan proteksi copy sudah dilumpuhkan oleh si ripper sehingga DVDRip ini mudah untuk di distribusikan. Tipe ini biasanya didistribusikan dalam bentuk SVCD & DVD (dijualin tukang bajak) atau DivX/XviD (di tempat2 donlot film).
TVRip : TVRip (analog), (HD)TVrip, DSrip, STV, DVBRip, PDTV, HR.HDTV, 720p H
Ini merupakan film yang direkam dari TV menggunakan peralatan recording seperti recorder VHS, Betacam atau DVR. Jadi sumber capturenya dari koneksi coaxial/composite/s-video port. Itu loh kabel merah, kuning, putih yang suka ada dibelakang TV/VCD/DVD Player agan. Kalo yang s-video bentuknya kabel tunggal berwarna hitam dimana port-nya banyak pin-nya.Jenis film-nya sangat variatif.. mulai dr beneran film, dokumenter, tv show, konser musik, video clip, etc.. Kalo si ripper-nya tipe pemalas, semua sama iklan2-nya turut direkam..
Biasanya film ini merupakan siaran TV episode yg biasanya direkam secara digital dari jaringan siaran TV Kabel / TV digital / TV Satelit. Ciri2 film ini biasanya adanya flicker pada film dan beberapa bagian mengandung artefak (Itu loh yang kayak VCD ngadat trus gambarnya kotak2..). Karena disiarkan melalui TV Cable, biasanya ada tayangan2 extra yg tidak terdapat pada edisi TV biasanya. Semisal, behind the screen, komentar, etc.. TVrip biasanya diencoding menjadi resolusi fullscreen 512×384
PDTV (Pure Digital) adalah TVrip yg direkam menggunakan TV PCI card digital (pake komputer gan nge-capture-nya). Hasilnya yang terbaik dibanding TVrip yang lain. PDTV biasanya diencoding menjadi resolusi fullscreen 512×384 dan 640×352 untuk widescreen
Blu-Ray Rip : BDRip, BRRip, BDRip.XviD, 1080p.Blu-Ray.x264/720p , Blu-Ray.x264,BDR , Blu-Ray, BD5/BD9
Sama saja dengan DVDrip hanya saja sumber video diambil dari Blu-ray rilis resmi. BD/BR Rip yang dikemas dalam DVD lebih baik dari DVD-Rip meskipun dengan ukuran yang sama karena berasal dari sumber yang lebih bagus. BD Rips biasanya tersedia dalam rilis berukuran DVD-Rip (biasanya 700MB sampai 1.4GB/film) yang di encoding dalam format XviD dan rilis DVD5/DVD9 (biasanya berukuran 4.5gb++) yang di encoding dalam format x.264. Khusus rilis BD5/BD9 juga kompatibel dgn AVCHD ( = Advanced Video Coding High Definition -- format for the recording and playback of high definition video) sehingga dapat di burn sbg DVD dan di-paly di pemutar Blu-Ray yang kompatibel dgn standar AVCHD
R5
R5 maksudnya DVD yang dirilis khusus untuk region 5 (area bekas Uni Soviet, India, Africa, North Korea & Mongolia). Perbedaan mendasar R5 dg versi biasa adlh bahwa versi ini diproduksi dgn transfer langsung telecine / TC tanpa adanya proses pengolahan gambar / rendering / encoding.
Karena tidak ada standar khusus untuk bajakan R5 biasanya bajakan versi ini dilabeli dengan Telecines (TC), DVD Screeners (DVDscr), atau bahkan DVDrips. beberapa pe-rilis bajakan versi ini seperti DREAMLiGHT, mVs & PUKKA melabeli rilis mereka dgn ekstensi file ".R5".
1. CAM
kualitas paling jelek, gambarnya hasil rekaman dari handycam di bioskop, suaranya juga ngambil dari microphone built-in handycamnya, jadi kadang-kadang kalo ada orang lewat depan layar ato ada orang yang makan popcorn kenceng-kenceng di sebelahnya bisa jadi ikut kerekam.
2. TS (Telesync)
Sama aja kayak CAM, tapi dia suaranya udah ditimpa pake suara yang bagus, tapi kualitas gambarnya sama aja.
3. R5 / DVD Screener (lupa mana yang duluan, digabung aja deh :P)
R5 itu DVD yang dirilis di negara-negara malang bekas USSR dulu, gw gak ngerti, mungkin disana bioskop jarang kali, tapi kualitas R5 udah lumayan dan enak buat ditonton. Kalo DVD Screener itu semacam sample yang dikirim ke toko-toko DVD buat diputer disana. Karena cuman sampel, jadi seringkali ada watermarknya, misalnya ada tulisan "this video belongs to Warner .Co" dsb.
4. DVDRip
Rip dari DVD asli. DVD yang udah dirilis terus diambil videonya aja. Extra features, audio commentaries, dll dibuang. Kualitas gambar dan suara harusnya udah sama kayak DVD asli.
5. DVD Full (<- orang iseng yang mau download ini)
DVD asli dijadiin file .iso terus diupload. Besarnya bisa 4GB lebih, padahal isinya gitu-gitu aja. Palingan yang mau download beginian tukang DVD bajakan, kalo cuma mau ditonton sendiri sih, buat apa...
6. Blu-Ray/HD-Rip 720p/1080p
Sama kayak DVDRip, tapi yang ini ngambilnya dari Blu-Ray. kualitas gambar udah enggak usah diragukan lagi. Yang jadi masalah adalah sabar downloadnya apa enggak?CAM
Cam bisanya disebut Rip Bioskop yang direkam menggunakan kamera video yang biasanya dilakukan secara diam-diam. Nah kalo agan suka nonton trus ditengah film ada siluet / gambar kepala lewat, badan lewat hahaha... itu die tipe CAM . Gambar goyang dan tiba2 gelap (karena kehalang) sudah biasa ditengah-tengah film. Yang paling seru ada dubbing alami.. misalnya pas kejadian lucu, jangan heran koor ketawa para penonton juga ikut kerekam wakakaka.. kalo masalah kualitas suara gan, cukup bikin kuping kelelahan.. gimana nggak orang suaranya jadi cempreng hehehe..
TELESYNC (TS)
Telesync mirip bgt sama tipe CAM kecuali bahwa ia menggunakan sumber suara dari luar (biasanya diambir dari audio jack di bangku penonton yang punya masalah pendengaran... emang di indonesia ada kayak gini ?). Well.. suara tepok2an tangan dan ketawa para penonton sudah berhasil di eliminasi walau mutu suara tidaklah sepenuhnya bagus.. Masih kedengaran kadang2 interferensi atau suara yang biasa disebut backround noise. Kebanyakan tipe TS banyak direkam di bioskop yang sedang kosong jadi gambar2nya lumayan lah tanpa kehadiran kepala seliweran hahaha..
TELECINE (TC)
Mesin telechine (telesinema) mengcopy (menduplikat) film secara digital langsung dari pita film proyektor (reels). Gambar dan suara sih sudah cukup bagus gan namun karena perkembangan alat telesinema dan biaya pembuatan yang cukup mahal membuat tipe ini sudah jarang di pasaran.
Workprint (WP)
Video ini biasanya dibuat dari versi film yang belom jadi alias setengah matang.. Biasanya tipe ini kehilangan effect2 film, tanpa teks, msh ada "time index marker", terkadang ada watermark, dll. Biasanya versi ini keluar jika film tersebut adalah film yang dinanti2 alias calon box office sehingga orang niat aja gitu menyebarkan / mendistribusikan versi setengah matang agar orang ngga mati penasaran hehehe... Yang paling heboh dulu Film Man In Black II (MIIB) dimana versi WP-nya beredar dengan semua alien2-nya ngga ada, karena blom selesai di-render pake komputer.. bingung2 dah tuh yg nonton..!
SCREENER (SCR) : DVDscr, DVDscreener, BDscr
SCR itu merupakan pre-release sebuah film yang biasanya direkam dalam format kaser VHS yang didistribusikan oleh pembuat film ke toko2 rental, media, televisi untuk tujuan promosi. Ciri utamanya adalah ditengah2 film suka ada teks berjalan (ticker) yang berisi kata-kata yang bersifat promosi ata informasi tentang film tsb. Terkadang cuma tampil bbrp detik tapi ada juga yang tampil sepanjang film. Paling rese kalo tulisannya gede2
VHSRip
Merupakan hasil copyan dari kaset VHS yang sudah dirilis secara resmi. Jaman sekarang sudah mulai jarang tapi paling banyak jenis ini adalah video olahraga, rekaman TV dan tentunya bokep.
DVDRip
Ini merupakan hasil copyan dari DVD yg sudah dirilis secara resmi. Kualitas ini menyamai DVD aslinya dimana biasanya informasi region dan proteksi copy sudah dilumpuhkan oleh si ripper sehingga DVDRip ini mudah untuk di distribusikan. Tipe ini biasanya didistribusikan dalam bentuk SVCD & DVD (dijualin tukang bajak) atau DivX/XviD (di tempat2 donlot film).
TVRip : TVRip (analog), (HD)TVrip, DSrip, STV, DVBRip, PDTV, HR.HDTV, 720p H
Ini merupakan film yang direkam dari TV menggunakan peralatan recording seperti recorder VHS, Betacam atau DVR. Jadi sumber capturenya dari koneksi coaxial/composite/s-video port. Itu loh kabel merah, kuning, putih yang suka ada dibelakang TV/VCD/DVD Player agan. Kalo yang s-video bentuknya kabel tunggal berwarna hitam dimana port-nya banyak pin-nya.Jenis film-nya sangat variatif.. mulai dr beneran film, dokumenter, tv show, konser musik, video clip, etc.. Kalo si ripper-nya tipe pemalas, semua sama iklan2-nya turut direkam..
Biasanya film ini merupakan siaran TV episode yg biasanya direkam secara digital dari jaringan siaran TV Kabel / TV digital / TV Satelit. Ciri2 film ini biasanya adanya flicker pada film dan beberapa bagian mengandung artefak (Itu loh yang kayak VCD ngadat trus gambarnya kotak2..). Karena disiarkan melalui TV Cable, biasanya ada tayangan2 extra yg tidak terdapat pada edisi TV biasanya. Semisal, behind the screen, komentar, etc.. TVrip biasanya diencoding menjadi resolusi fullscreen 512×384
PDTV (Pure Digital) adalah TVrip yg direkam menggunakan TV PCI card digital (pake komputer gan nge-capture-nya). Hasilnya yang terbaik dibanding TVrip yang lain. PDTV biasanya diencoding menjadi resolusi fullscreen 512×384 dan 640×352 untuk widescreen
Blu-Ray Rip : BDRip, BRRip, BDRip.XviD, 1080p.Blu-Ray.x264/720p , Blu-Ray.x264,BDR , Blu-Ray, BD5/BD9
Sama saja dengan DVDrip hanya saja sumber video diambil dari Blu-ray rilis resmi. BD/BR Rip yang dikemas dalam DVD lebih baik dari DVD-Rip meskipun dengan ukuran yang sama karena berasal dari sumber yang lebih bagus. BD Rips biasanya tersedia dalam rilis berukuran DVD-Rip (biasanya 700MB sampai 1.4GB/film) yang di encoding dalam format XviD dan rilis DVD5/DVD9 (biasanya berukuran 4.5gb++) yang di encoding dalam format x.264. Khusus rilis BD5/BD9 juga kompatibel dgn AVCHD ( = Advanced Video Coding High Definition -- format for the recording and playback of high definition video) sehingga dapat di burn sbg DVD dan di-paly di pemutar Blu-Ray yang kompatibel dgn standar AVCHD
R5
R5 maksudnya DVD yang dirilis khusus untuk region 5 (area bekas Uni Soviet, India, Africa, North Korea & Mongolia). Perbedaan mendasar R5 dg versi biasa adlh bahwa versi ini diproduksi dgn transfer langsung telecine / TC tanpa adanya proses pengolahan gambar / rendering / encoding.
Karena tidak ada standar khusus untuk bajakan R5 biasanya bajakan versi ini dilabeli dengan Telecines (TC), DVD Screeners (DVDscr), atau bahkan DVDrips. beberapa pe-rilis bajakan versi ini seperti DREAMLiGHT, mVs & PUKKA melabeli rilis mereka dgn ekstensi file ".R5".
Penulis : Ina Maharani
Editor : Ina Maharani
Summary Nativism
Diposting oleh
lina Affifah
on Rabu, 09 Mei 2012
/
Comments: (0)
Introduction
Noam Chomsky is perhaps
the best known and the most influential linguist of the second half of the
Twentieth Century. He has made a number of strong claims about language : in
particular, he suggests that language is an innate faculty - that is
to say that we are born with a set of rules about language in our heads which
he refers to as the 'Universal Grammar'. The universal grammar is the basis
upon which all human languages build. If a Martian linguist were to visit
Earth, he would deduce from the evidence that there was only one language, with
a number of local variants. Chomsky gives a number of reasons why this should
be so. Among the most important of these reasons is the ease with which
children acquire their mother tongue. He claims that it would be little short
of a miracle if children learnt their language in the same way that they learn
mathematics or how to ride a bicycle. This, he says, is because :
- Children are exposed to very little correctly formed language. When people speak, they constantly interrupt themselves, change their minds, make slips of the tongue and so on. Yet children manage to learn their language all the same.
- Children do not simply copy the language that they hear around them. They deduce rules from it, which they can then use to produce sentences that they have never heard before. They do not learn a repertoire of phrases and sayings, as the behaviourists believe, but a grammar that generates an infinity of new sentences.
Discussion
Last meeting we
discussion about noam chomsky’s teory about nativism, then my friend presented
it. Noam says that those
linguists who do not agree with Chomsky point to several problems, of which I
shall mention just four.
- Chomsky differentiates between competence and performance. Performance is what people actually say, which is often ungrammatical, whereas competence is what they instinctively know about the syntax of their language - and this is more or less equated with the Universal Grammar. Chomsky concentrates upon this aspect of language - he thus ignores the things that people actually say. The problem here is that he relies upon people's intuitions as to what is right or wrong - but it is not at all clear that people will all make the same judgements, or that their judgements actually reflect the way people really do use the language.
- Chomsky distinguishes between the 'core' or central grammar of a language, which is essentially founded on the UG, and peripheral grammar. To Chomsky, the real object of linguistic science is the core grammar. But how do we determine what belongs to the core, and what belongs to the periphery? To some observers, all grammar is conventional, and there is no particular reason to make the Chomskian distinction.
- Chomsky also appears to reduce language to its grammar. He seems to regard meaning as secondary - a sentence such as 'Colourless green ideas sleep furiously' may be considered as part of the English language, for it is grammatically correct, and therefore worthy of study by Transformational Grammarians. A sentence such as 'My mother, he no like bananas', on the other hand, is of no interest to the Chomskian linguist. Nor would he be particularly interested in most of the utterances heard in the course of a normal lecture.
- Because he disregards meaning, and the social situation in which language is normally produced, he disregards in particular the situation in which the child learns his first language.
Conclution
Noam Chomsky’s teory is different with other
teory
He evidence
from neuroscience and from first-language learning is suggestive. We find a
number of observations that do fit in with what we would expect if Chomsky were
right. However, the evidence needs to be treated with caution.
We have
also seen that Chomsky is certainly incorrect in his claim that children do not
hear well-formed language. On the other hand, children do seem to understand
almost instinctively that language is a rule-bound system, and are capable of
discovering the rules underlying their mother tongue with remarkable rapidity.
But it needs to be borne in mind that the fact that children seek out the rules
underlying language does not mean that they necessarily have a specific
approach to language itself. It
may simply be a product of the peculiar nature of human intelligence, which
makes us look out for and be sensitive to the underlying rules which govern
phenomena in the world - this is
one of the main characteristics of all human cultural activities, and not just
of language-learning.