RSS

Kewiraan sesi 5

Demokrasi
1.formal tata pemerintahan
Pembagian kekuasaan legislatif, eksekutif, yudikatif. Serta ada presidensial dan parlementer.
2.substansial tatacara pemiliuan pemimpin prosedural
Demkrasi perwakilan liberal- dunia barat -
filsafat individualisme setiap org memiliki hak hidup, bebas maka antar individu berbenturan kepentingan. Adanya kontrak sosial. Menjaga kepentingan.
filsafat kolektivisme
Demokrasi satu partai kolektivisme/ altruisme
Demokrasi indonesia: priode 1945-1959 parlementer multi partai, tejadi dominasi partai menjadi negara tidak stabil
Periode 1959-1965 terpimpin sangat besar peran presiden sempat di cetus presiden seumur hidup.
Periode 1966-1998 demokrasi pancasila orba
Periode 1999-sekarang hampir sama dgn 45-59
Politik bagi-bagi kekuasaan
Stuktur pemerimtahan pasca amandemen
Mpr-dpr-presiden-bpk-ma-dpa

Jawaban pancasila

1. Pembahasan Pancasila secara ilmiah -Syarat ilmiah 1) Berobjek -Objek formal Suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan pancasila. -Objek material Hasil budaya Indonesia dari lembaran –lembaran sejarah. 2) Bermetode Seperangkat cara atau sistem pendekatan 3) Bersistim Serangkaian yang tidak dapat terpisahkan, suatu pengetahuan ilmiah harus merupakan yang utuh atau saling berhubungan. 4) Universal Bersifat menyeluruh tidak ada pengecualian.

2. -Tingkat pengetahuan ilmiah 1) Deskriptif, kajian sejarah mengenai pancasila. 2) Kausal, pengetahuan yang memberikan jawaban tentang sebab akibat berkaitan dengan proses kausalitas terjadinya pancasila. 3) Normatif, dapat membedakan secara normatif, merealisasikan tentang pancasila yang seharusnya dilakukan/nilai –nilai pancasila. 4) Essensial, mendapatkan suatu pengetahuan tentang intisari.

3. proklamsi kemerdekaan mengandung makna: a. Secara yuridis (hukum) proklamasi merupakan saat mulai berlakunya tertib hukum nasional dan berakhirnya tertib hukum kolonial b. Secara politis dan sosiologis, proklamasi mengandung arti bahwa bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing dan memiliki kedaulatan untuk menentukan nasibnya sendiri dalam suatu kerangka negara kesatuan Repbulik Indonesia.

4. Dekrit merupakan peristiwa yang dapat dianggap “sakral” oleh bangsa Indonesia, pasalnya presiden dapat mengeluarkan suatu statement yang dapat merubah mekanisme roda pemerintahan melalui keputusan atau ketetapan kepala negara. Terjadi dekrit Presiden ialah adanya implementasi demokrasi liberal yang berlaku pada sistem pemerintahan. Sistem ini sudah tentu membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi stabilitas politik. Berbagai macam konflik muncul dipermukaan, mulai dari konflik antar kelompok, konflik antar ideologi hingga konflik antar partai politik. Jadi sekali lagi, dekrit presiden dipandang sebagai sebuah ketetapan luar biasa dari penguasa mengenai persoalan kenegaraan yang menghendaki penyelesaian segera demi kepentingan pemeliharaan kesejahteraan rakyat.

5. Filsafat sebagai suatu proses, yang dalam hal ini filsafat diartika dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses pemecahan suatu permaslahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya.

6. Secara filosofis, Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat yang lainnya misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme, idealisme dan lain paham filsafat di dunia. 1. Dasar Antropologis Sila-sila Pancasila Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis, oleh karena itu hakikat dasar ini juga disebut sebagai dasar antropologis. Subjek pokok pendukung sila-sila Pancasila adalah manusia. 2. Dasar Epistemologis Sila-sila Pancasila Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu sistem pengetahuan. Kalau manusia merupakan basis ontologi Pancasila maka dengan demikian mempunyai implikasi terhadap bangunan epistemologis dari Pancasila. Terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistemologis, yaitu : pertama tentang sumber pengetahuan manusia, kedua tentang teori kebenaran pengetahuan manusia, ketiga tentang watak pengetahuan manusia[3]. Pancasila mendasarkan pada pandangannya bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas nilai karena harus diletakkan pada kerangka moralitas kodrat manusia serta moralitas religius dalam upaya untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam hidup manusia. 3. Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa saja yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia. Menurut Notonegoro, nilai-nilai tersebut dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : a. Nilai Material : segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. b. Nilai Vital : segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu aktivitas atau kegiatan. c. Nilai Kerohanian : segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia yang dapat dibedakan atas empat tingkatan sebagai berikut : 1. Nilai kebenaran : nilai yang bersumber pada akal, rasio, budi atau cipta manusia. 2. Nilai keindahan/estetis : nilai yang bersumber pada perasaan manusia. 3. Nilai kebaikan/moral : nilai yang bersumber pada unsur kehendak (will, wollen, karsa) manusia 4. Nilai religius : nilai kerohanian tertinggi dan bersifat mutlak yang berhubungan dengan kepercayaan dan keyakinan manusia serta bersumber pada wahyu Tuhan Yang Maha Esa.

Intisari Pancasila Sebagai Sistem Filsafat: Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada paragraf pertama, makna dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat adalah dasar mutlak dalam berpikir dan berkarya sesuai dengan pedoman diatas, tentunya dengan saling mengaitkan antara sila yang satu dengan lainnya. Misal : Ketika kita mengkaji sila kelima yang intinya tentang kedilan. Maka harus dikaitkan dengan nilai sila-sila yang lain artinya : Keadilan yang ber keTuhanan (sila 1) Keadilan yang berPrikemanusian (sila 2) Keadilan yang berKesatuan/Nasionalisme,Kekeluargaan (sila 3) Keadilan yang Demokratis Dan kesemua sila-sila tersebut saling mencakup,bukan hanya di nilai satu persatu. Semua unsur (5 sila) tersebut memiliki fungsi/makna dan tugas masing-masing memiliki tujuan tertentu.

7.
8.

9. Pengertian Politik
Pengertian politik berasal dari kosakata “politics” yang memiliki makna bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau “negara”, yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu. Bidang-bidang politik menyangkut konsep-konsep pokok yang berkaitan dengan negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijaksanaan (policy), pembagian (distribution), serta alokasi (allocation).

10.

Stucture 3 first meeting

Introduction..
Expending
Tenses
Compound and complex tenses
Pretest..

Jawaban tugas kewiraan

1. Secara etimologi, filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang artinya cinta, “Sophos” yang artinya hikmah dan “wisdom” artinya kebijaksanaan. Jadi filsafat adalah ilmu yang paling umum yang mengandung usaha mencari kebijaksanaan dan cinta akan kebijakan. Filsafat dikelompokkan menjadi dua macam sebagai berikut :
Pertama : Filsafat sebagai produk
1. Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran dari para filsuf pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau sistem filsafat tertentu, misalnya nasionalisme, materialism, pragmatism dan sebagainya.
2. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat.
Kedua : Filsafat sebagai proses Dalam hal ini filsafat diartikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya. Adapun cabang-cabang filsafat yang pokok adalah sebagai berikut :
1. Metafisika, yang membahas tentang hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis, yang meliputi bidang-bidang ontology, kosmologi dan antropologi.
2. Epistemology, berkaitan dengan persoalan hakekat pengetahuan.
3. Metodologi, berkaitan dengan persoalan dalam ilmu pengetahuan.
4. Logika, berkaitan dengan persoalan berfikir.
5. Etika, berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia.
6. Estetika, berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan.

2. Pengertian sistem filsafat Sistem filsafat; dimaksudkan sbg kumpulan / kesatuan pemikiran/ajaran yg saling berhubungan dan komphrehensif untuk mencapai tujuan tertentu. Komphrehensif yg dimaksudkan harus mampu menjangkau seluruh realitas yg ada, mencakup pemikiran teoritis tentang ttg realitas adanya tuhan, alam, dan manusia. Terdapat tiga kelompok hal yang dipikirkan :
1. Tentang keberadaan sesuatu hal à dimensi ontologis
2. Tentang pengetahuan à dimensi epistemologis
3. Tentang nilai-nilaià dimensi aksiologis

3. Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai Suatu Sistem Filsafat
1. Aspek Antropologis Dasar ontologi Pancasila adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis, oleh karenanya disebut juga sebagai dasar antropologis. Subyek pendukungnya adalah manusia.
2. Aspek Epistemologi Epistemology adalah bidang / cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode dan validitas ilmu pengetahuan. Pengetahuan manusia sebagai hasil pengalaman dan pemikiran, membentuk budaya.
3. Aspek Aksiologi Aksiologi artinya nilai, manfaat, pikiran dan ilmu. Menurut Brameld, aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki : · Tingkah laku moral, yang berwujud etika · Ekspresi etika, berwujud estetika (keindahan) · Sosio politik yang berwujud ideologi
b. Karakteristik System Filsafat Pancasila
Sebagai, filsafat pancasila memiliki karakteristik system filsafat tersendiri yang berbeda dengan filsafat lainnya. Diantaranya;
1. Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan system yang bulat dan utuh (sebagai satu totalitas). Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat dan tidak utuh atau satu sila dengan sila yang lainnya terpisah-pisah,maka ia bukan pancasila.
2. Susunan pancasila dengan suatu system yang bulat dan utuh :
Sila 1, meliputi,mendasari,menjiwa:sila 2,3,4 dan 5
Sila 2,diliputi,didasari,dan dijiwai sila 1,serta mendasari dan menjiwai sila 3,4,dan 5
Sila 3,meliputi,mendasari,dan menjiwai sila 1,2 serta mendasari jiwa ;sila 4 dan 5
Sila 4, meliputi,didasari,dan di jiwai sila 1,2,dan 3,serta mendasari dan menjiwai sila 5
Sila 5,meliputi didasari,dan dijiwai sila 1,2,3 dan 4 Pancasila sebagai suatu substansi. Artinya unsur asli/permanen/primer pancasila sebagai suatu yang ada mandiri yaitu unsure unsurnya berasal dari dirinya

4. Ideologi merupakan satu kesatuan gagasan/ cita-cita dari, oleh dan mengenai kehidupan seseorang atau sekelompok orang yang didasarkan pada filsafat atau pandangan hidup tertentu.
Maka Pancasila adalah ideologi negara, karena pencapaian masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila merupakan cita-cita yang senantiasa diupayakan pelaksanaannya dalam keseharian hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis fundamental dan menyeluruh. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara republik indonesia, mengandung makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan.

5. Susunan Pancasila Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal Hierarkis dan pyramidal mempunyai pengertian yang sangat matematis yang digunakan untuk menggambarkan hubungan sila-sila Pancasila dalam hal urut-urutan luas (kuantitas) dan dalam hal sifatnya.

6. Dalam sila kelima tersebut terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka didalam sila kelima tersebut terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial).

7. Menurut Robert de Ventos , mengemukakan bahwa selain faktor etnisitas, teritorial, bahasa, agama serta budaya juga faktor dinamika suatu bangsa tersebut dalam proses pembangunan iptek. Identitas nasional bangsa Indonesia juga harus dipahami dalam pembangunan, termasuk proses interaksinya secara global dengan bangsa lain di dunia internasional. Di dunia internasional bahwa bangsa-bangsa besar yang telah mengembangkan identitasnya secara dinamis membawa nama bangsa tersebut baik dalam khasanah dunia ilmu pengetahuan maupun dalam khasanah dunia pergaulan antar bangsa di dunia.Munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu faktor primer, faktor pendorong, faktor penarik dan faktor reaktif.
• Faktor pertama, mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. Unsur-unsur yang beraneka ragam yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu persekutuan hidup bersama yaitu bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhineka Tunggal Ika.
• Faktor kedua, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negara dan bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional yang bersifat dinamis. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia proses pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan negaranya. Dlm hub ini kesatuan dan persatuan sangat diperlukan.
• Faktor ketiga, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia. Bahasa Melayu telah dipilih sebagai bahasa antar etnis atau daerah di Indonesia telah memiliki bahasa daerah masing-masing. Demikian pula menyangkut birokrasi serta pendidikan nasional telah dikembangkan.
• Faktor keempat, meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai oleh bangsa lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor keempat melalui memori kolektif rakyat Indonesia. Penderitaan dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat merupakan identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

8. Konsekuensi dari dominasi ideologi global adalah setiap negara akan terpengaruh untuk menerapkan ideologi yqng mendominasi tersebut.

9.

10.

Pancasil sesi 4

Identitas nasional
Budaya adalah hasil dari perkembangan itu sendiri.
Faktor primer adalah faktor yang alamiyah yang sejak pertama ada yaitu etnisitas (suku). Apalagi infonesia adalah negra yang multi etnis. Faktor bahsa dan agama.
Faktor pendorong
Pembangunan

Prilaku organisasi sesi 3

Kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yg dilakukan seseorang
Kemampuan inteleketual adalah kemampuan yg dinutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental seperti, brpikir, menalar, memecahkan masalah.
Dimensi kemampuan intelektual individu meliputi kecerdasan angka, pemahaman vrbal, kecepatan persepsi, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi spesial dan daya ingat.
Klasifikasi kecerdasan
Kognitif kecerdasan yang meliputi kecerdasan yg telah lama diliputi oleh tes- tes kecerdasan tradisional
Sosial kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan infividulain secra efektif
Emosional kemampuan untuk mengidentifikasi memahami dan mengelola emosi
Kultural kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain kultur.
Fisik kemapuan untuk melakukan tugas- tugas yg menuntut stamina kekuatan dan ketrampilan serta karakteristik serupa.

Bimbingan konseling sesi 1

Ada 11 cara yang dapat digunakan sebgai acuan dalam membentuk karakter anak yang di gagas oleh likona dkk. Kesebelas acuan tersebut adalah
1.
2.
3. Gunakan pendekatan yg komprehensif, disengaja dan pro aktif dalam pengembangan karakter.
4. Ciptakan komunitas sekolah yang penuh perhatian
5. Beri siswa kesempatan untuk melakuka tindakan moral
6. Buat kurikulum akademik yg betmakna dan menantang yang menghormati semua peserta didik,  engembangan karakter, dan membantu siswa untuk berhasil
7. Usahakan mendorong motivasi diri siswa
8. Linatkan staf sekolah sebagai komunitas pembelajaran dan moral yang berbagai tanggungjawab dalam pendidikan karakter dan upaya untuk mewujudkan nilai
9. Tumbuhakan kebersamaan dalam kepemimpinan moral dn dukungan jangka panjang
10. Libatkan keluarga dan anggota masyarakat
11.

11 asas BKS
-Asas kerahasiaan
-Keukarelaan
-Keterbukaan
-Kegiatan
-Kemandirian
-Kekinian
-Kedinamisan
-Keterpaduan
-Kehrmonisan
-Keahlian
-Alih tangan kasus

Upgreding kkai

Upgreding kkai
Semester 1 standarisasi
Semester 2 kompetensi building
Semester 3 advance kompetensi
Menjadikan kerangka brfikir itu talqiyan fikriyan,

Dalam kkai ada qiyadah fikriyah, qiyadah sya'biyah, qiyadah syakhsiyah.

Karakter dakwah kampus..

Jurnal brand swiching

Free Journal & Konsultasi: Analisis Perilaku Brand Switching Konsumen Dalam Pembelian Produk Handphone Di Semarang

Kewiraan sesi 4

Identitas nasional
Setiap warga negara wajib memiiki tanda pengenal sifatnya nasional. Perlunya identitas sebagai eksistensi suatu bangsa. Pasca perang dingin, semua negara kehilagan identits karna globalisasi. Internasionalisasi adalah ideologi yg di globalisasi. Setiap bangsa akan mengalami suatu tantangan. Yang menghasilkan respon, jika tidak mampu maka akan punah exp. Aborigin, indian. Jika mampu merespon dengan baik maka bangsa akan dipenuhi konflik yg dipenuhi oleh kepentingan. Exp. Penganiayaan pastur.
Kepribadian nasional
Kepribadian adalah hal yg dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosiologis dan prilaku individu. Sedangkan bangsa adalah sekumpulan ndividu yg memliki kesamaan watak dan karakter yg kuat utuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
Melayu: tingkat emosional tinggi, kejam.
Dengan asas normatif bhineka tunggal ika berarti menghargai pluralitas.
Kepribadian nasional bersifat dinamis sehingga bangsa yg maju dapat bergerak dinamis contoh org inggis > pemikiran.  Melahirkan pengetahuan. Roger bacon. Saints is power. Revolusi industri.
Bangsa indonesia mengalami jatuh dan bangun.

Keuangan internasional sesi 4

Kurs adalah satu mata uang yang ekspresikan terhadap mata uang lainnya.
Krs trdiri dari
Kurs jual dan kurs beli selisih spead jika tinggi maka salah satu mata uang melemah dan ada krisis dinegara tersebut.
Forex (forign exchage)

Riset pemasaran sesi 3

Latar belkang merupakan hal yg penting harus ada korelasi dgn pembahasan namun jangan terlalu panjang. Ambil satu garis besar dari pembahasan uraikan pada latar belakang.
Rumusan masalah biasanya menggunakan bagaimana dan mengapa agar hipotesis dapat diurai. Pilih salah satu karna setiap kata tanya memliki arah jawaban yang berbeda.

Kewiraan sesi 2

Falsafah pancasila
Setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup.
Terdapat falsafah empirisme adlah pendangan hidup yang akan menghasilkan materialisme dan pragmatisme.
Rasiolisme adalah segala segala sesuat dan kebeeran sejauh yang dapat dijangkau akal.

Filsafat lahir zaman yunani abad 5 masehi dan merupakan radisi berfikir.
Filsafat brasal dari filos sofia yg brarti cinta kebijaksanaan.
Sistematika filsafat: ontologi, epistiolmologi, aksiologi.
Sistem merupakan keseluruhan yang terdiri dari bgian2. Yg tidak bisa brdiri sndiri. Sehingga  menjadi ksatuan untuk mencapai tujuan.

Pancasila pada hakikatnya adalah suatu kesatuan organis yaitubahwa sila-sila panca sila saling berkaitan dan saling mengakui keberadaanna.

Keuangan internasional

Evolusi perusahaan multinasional
Raw-material serkers, adalah multinasional awal brperan jahat pada bisnis internasional
markt seekers, adlah pola dasar pada perusahaan yang menuju luarnergeri untuk menghasilkan dan menjual dalam
cost minimize

Prilaku organisasi sesi 3

Manajer dan manajemen
Manajer adalah indivdu yang mencapai tujuan melalui orang lain
Oganisasi adalah sbuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar terdiri atas dua orang atau lebih dn berfungsi dalam suatu dasar yang rlatif terus guna mencapai suatu atau serangkaian tujuan bersama.