RSS

Daily activity


 I got up in the morning I always made up bed, taking a wudlu and shalat tahajud then read quran until, I pray subuh. After that, I always study Arabic language every morning.  When I finished study Arabic language, I have a breakfast first and then take a bath. After that, I wear the clothes and I styling my hair. Then, next activity what I usually do after styling my hair is prepare my motorcycle. I turn the motorcycle on for intention make the machines getting heat and ready to use. I go to campus everyday except Sunday. There are many activities during weekdays. Beside study at the campus, I pray duha too. I'm not only a pure student who just goes to campus for studying only, but I'm a student who have many business and have an independent life. Because my effort, Alhamdulillah I can resolve my problems by my self, actually in material aspect. After spend my day and do what I always do everyday, I return dormitory. The first thing I should do is eat. I always eat some food or munching the snack. After that, I do my assignments and listening to music at my bed room. I don't watching TV much, because in my opinion watching TV is not really give me gains, it's just a useless thing which can spend my time. If everything has done, the next is my favorite activity, that is go to bed and sleep well.

Amdal antara perkebunan sawit dan harimau sumatera


2011-04-05 15:04:05
Populasi Harimau Sumatera Terancam Punah
Padang, (ANTARA) - Populasi harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang terdapat di kawasan hutan konservasi Sumbar terancam punah. 'Kelangsungan hidup populasi harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) berada di hutan konservasi alam di Sumbar terancam punah,' kata Kepala BKSD Sumbar, Gusril, di Padang, Senin. Menurutnya, terancam punahnya populasi harimau Sumatera tersebut disebabkan pengrusakan habitat dan perburuan satwa semakin marak terjadi.  'Ancaman punah bisa saja terjadi akibat salah jerat atau terperangkap jerat babi dilakukan masyarakat,'katanya. Dia menambahkan, berkurangnya habitat akibat perambahan hutan dilakukan secara liar menyebabkan harimau keluar untuk mencari makan.
         Berkurangnya luas habitat mereka telah memicu terjadinya 'konflik' antara satwa langka tersebut dan penduduk yang bermukim di sekitar kawasan hutan itu. 'Tidak sedikit harimau Sumatera yang mati dan warga meninggal dunia akibat diterkam harimau tersebut,'kata Gusril. Dia mengatakan, maraknya pembukaan kawasan juga akibat pemotongan jalan  perkampungan bagi perkebunan sawit dan kakao, dan memberi dampak habitat harimau Sumatera itu makin sedikit . 'Untuk tiga ekor harimau dengan luas hutan yang terpotong jelas sangat sempit bagi harimau itu untuk hidup sehingga dapat memicu 'konflik' dengan penduduk,'katanya. Menurutnya, selaian harimau Sumatera, populasi hidup satwa yang dilindungi lainya terdapat di Sumbar juga terancam punah.
         'Satwa dilindung terancam punah di Sumatera yakni beruang Sumatera, tapir Sumatera, dan penyu Sumatera yang memerlukan perhatian serius Pemprov Sumbar untuk melindungi,'katanya. Dia menambahkan, untuk mengantisipasi punahnya populasi hewan dilindungi, petugas ditempat pada kawasan hutan konservasi. 'Petugas ditempatkan tersebut melakukan patroli secara bergilir untuk mengawasi terjadinya aksi penangkapan liar satwa dilindungi itu,'katanya.(antara-sumbar.com) (adrianto)
Analisis
Hutan sumatera, Populasi harimau, dan Perkebunan kelapa sawit
Hutan Sumatera merupakan habitat asli bagi satwa endemik seperti orang utan, gajah sumatera dan harimau sumatera. Telah diiketahui bahwa hutan berfungsi sebagai resapan air, kehidupan satwa dan biota yang dilindungi berada di dalamnya. Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) merupakan satwa endemik yang penyebarannya hanya terdapat di Pulau Sumatera. Harimau berpengaruh dalam sistem rantai makanan dalam suatu ekosistem karena sebagai satwa carnivora yang menempati puncak dalam piramida rantai makanan. Kondisi mutlak yang diperlukan harimau adalah habitat dengan kualitas baik yang terdapat sumber air dan tersedia mangsa dalam jumlah cukup. Populasi harimau sumatera saat ini sangat memperihatinkan. Meskipun belum ada data yang tepat tetapi dapat diperkirakan terjadi penyusutan populasi harimau sumatera hampir 50% dalam 25 tahun terakhir yakni tersisa sekitar 400 harimau. Berkurangnya area hutan turut pula menurunkan populasi harimau tersebut
Salah satu faktor terancamnya populasi harimau dari kepunahan adalah kerusakan hutan. Rusaknya hutan dapat menimbulkan bencana yang turut mempengaruhi kehidupan masyarakat seperti terjadinya tanah longsor dan banjir. Penurunan kualitas dan kuantitas hutan merupakan akibat praktek penebangan liar, penebangan secara berlebih, penjarahan hutan, perambahan hutan, kebakakaran hutan, serta konversi area hutan ke usaha non kehutanan seperti digunakan untuk perkebunan kelapa sawit yang kurang memperihatikan aspek – aspek konservasi satwa liar khususnya harimau sumatera. Kegiatan – kegiatan tersebut dilakukan semata – mata untuk mencari keuntungan tanpa memikirkan dampak yang bisa ditimbulkan.
Ancaman kepunahan populasi harimau itu akibat hilangnya habitat mereka yang tidak terkendali; berkurangnya jumlah mangsa seperti rusa, kijang, kancil, dan babi hutan liar; serta adanya konflik dengan masyarakat yang tinggal di sekitar habitat harimau. Tidak heran apabila banyak pemberitaan di televisi yang menyebutkan bahwa harimau masuk ke pemukiman warga disekitar hutan karena gangguan ekologi. Untuk mempertahankan diri, warga pun banyak yang melakukan perlawanan terhadap harimau baik itu menggunakan senjata api, bambu runcing dan lain sebagainya bahkan diantaranya menimbulkan korban baik manusia maupun harimau. Tidak sebatas itu saja, kematian harimau juga sebagai akibat dari perburuan untuk kepentingan olahraga, ekonomi, hobi dan pengobatan tradisional.
Jika kita lihat Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat 2009 Sebesar 377.864 Ton, Perkebunan Negara 2009 Sebesar 18.904 Ton, Perkebunan Swasta 2009 Sebesar 470.970 Ton, Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat Sebesar 371.183 Ton (Angka Sementara 2010), Perkebunan Negara Sebesar 18,670 Ton (Angka Sementara 2010), Perkebunan Swasta Sebesar 462.189 Ton (Angka Sementara 2010). Hal tersebut sungguh sangat manarik sebagai penambah devisa Negara. Namun tetap seberapa pun besar pendapatan Negara yang dihasilkan oleh kelapa sawit tidak sebanding dengan punahnya populasi harimau Sumatra, dan hewan lainnya karena rusaknya habitat mereka, serta rusaknya hutan yang menyebabkan banyak bencana alam yang nantinya juga akan merugikan penduduk setempat.

Solusi
Untuk menangani berbagai kasus seperti ini, dibutuhkan kolaborasi dengan lembaga lain, guna menghasilkan kesimpulan yang menyeluruh. Karenanya disusun suatu strategi dan rancang tindak untuk pelestarian Harimau Sumatra 2007-2017, yang mencakup: pengamanan terhadap populasi harimau dan lansekapnya, meningkatkan kapasitas evaluasi, keterlibatan para pemangku kepentingan, komunikasi dan jejaring, serta memperbaiki konservasi ex-situ.
Selain itu pelestarian populasi harimau sumatera dapat dilakukan dengan tidak merusak hutan dan lingkungan sehingga melindungi satwa yang berada di dalamnya agar tidak punah. Sebab menyelamatkan hutan sama dengan menyelamatkan habitat. Dan perkebunan kelapa sawit sebaiknya mengoptimalkan hasil dari lahan yang ada, tidak dengan merusak wilayah lain yang seharusnya tetap menjadi hutan bukan perkebunan.
Konservasi merupakan suatu wadah bagi harimau dalam upaya untuk menjamin kelestarian, meminimalkan konflik harimau dengan masyarakat, menekan stress dan penderitaan, serta meningkatkan kemampuan berbiak. Aktivitas medis dalam balai konservasi juga harus ditingkatkan dalam upaya menyelamatkan nyawa harimau yang terluka parah akibat luka yang diderita. Hal ini menunjukkan perlunya dukungan pemerintah dalam penyediaan sarana dan prasarana yang berkaitan medis. Namun pendirian suatu balai konservasi harus komprehensif dengan managemen pengelolaan yang baik. Monitoring harimau dan habitatnya dalam jangka panjang berkaitan dengan populasi, penyebaran serta aktivitasnya.

arti kualitas film


TRIBUN_TIMUR.COM -- Berikut, arti dari kualitas film hasil download di internet, seperti dilansir kaskus.us

1. CAM

kualitas paling jelek, gambarnya hasil rekaman dari handycam di bioskop, suaranya juga ngambil dari microphone built-in handycamnya, jadi kadang-kadang kalo ada orang lewat depan layar ato ada orang yang makan popcorn kenceng-kenceng di sebelahnya bisa jadi ikut kerekam.

2. TS (Telesync)
Sama aja kayak CAM, tapi dia suaranya udah ditimpa pake suara yang bagus, tapi kualitas gambarnya sama aja.

3. R5 / DVD Screener (lupa mana yang duluan, digabung aja deh :P)
R5 itu DVD yang dirilis di negara-negara malang bekas USSR dulu, gw gak ngerti, mungkin disana bioskop jarang kali, tapi kualitas R5 udah lumayan dan enak buat ditonton. Kalo DVD Screener itu semacam sample yang dikirim ke toko-toko DVD buat diputer disana. Karena cuman sampel, jadi seringkali ada watermarknya, misalnya ada tulisan "this video belongs to Warner .Co" dsb.

4. DVDRip
Rip dari DVD asli. DVD yang udah dirilis terus diambil videonya aja. Extra features, audio commentaries, dll dibuang. Kualitas gambar dan suara harusnya udah sama kayak DVD asli.

5. DVD Full (<- orang iseng yang mau download ini)
DVD asli dijadiin file .iso terus diupload. Besarnya bisa 4GB lebih, padahal isinya gitu-gitu aja. Palingan yang mau download beginian tukang DVD bajakan, kalo cuma mau ditonton sendiri sih, buat apa...

6. Blu-Ray/HD-Rip 720p/1080p
Sama kayak DVDRip, tapi yang ini ngambilnya dari Blu-Ray. kualitas gambar udah enggak usah diragukan lagi. Yang jadi masalah adalah sabar downloadnya apa enggak?CAM

Cam bisanya disebut Rip Bioskop yang direkam menggunakan kamera video yang biasanya dilakukan secara diam-diam. Nah kalo agan suka nonton trus ditengah film ada siluet / gambar kepala lewat, badan lewat hahaha... itu die tipe CAM . Gambar goyang dan tiba2 gelap (karena kehalang) sudah biasa ditengah-tengah film. Yang paling seru ada dubbing alami.. misalnya pas kejadian lucu, jangan heran koor ketawa para penonton juga ikut kerekam wakakaka.. kalo masalah kualitas suara gan, cukup bikin kuping kelelahan.. gimana nggak orang suaranya jadi cempreng hehehe..

TELESYNC (TS)

Telesync mirip bgt sama tipe CAM kecuali bahwa ia menggunakan sumber suara dari luar (biasanya diambir dari audio jack di bangku penonton yang punya masalah pendengaran... emang di indonesia ada kayak gini ?). Well.. suara tepok2an tangan dan ketawa para penonton sudah berhasil di eliminasi walau mutu suara tidaklah sepenuhnya bagus.. Masih kedengaran kadang2 interferensi atau suara yang biasa disebut backround noise. Kebanyakan tipe TS banyak direkam di bioskop yang sedang kosong jadi gambar2nya lumayan lah tanpa kehadiran kepala seliweran hahaha..

TELECINE (TC)
Mesin telechine (telesinema) mengcopy (menduplikat) film secara digital langsung dari pita film proyektor (reels). Gambar dan suara sih sudah cukup bagus gan namun karena perkembangan alat telesinema dan biaya pembuatan yang cukup mahal membuat tipe ini sudah jarang di pasaran.

Workprint (WP)

Video ini biasanya dibuat dari versi film yang belom jadi alias setengah matang.. Biasanya tipe ini kehilangan effect2 film, tanpa teks, msh ada "time index marker", terkadang ada watermark, dll. Biasanya versi ini keluar jika film tersebut adalah film yang dinanti2 alias calon box office sehingga orang niat aja gitu menyebarkan / mendistribusikan versi setengah matang agar orang ngga mati penasaran hehehe... Yang paling heboh dulu Film Man In Black II (MIIB) dimana versi WP-nya beredar dengan semua alien2-nya ngga ada, karena blom selesai di-render pake komputer.. bingung2 dah tuh yg nonton..!

SCREENER (SCR) : DVDscr, DVDscreener, BDscr

SCR itu merupakan pre-release sebuah film yang biasanya direkam dalam format kaser VHS yang didistribusikan oleh pembuat film ke toko2 rental, media, televisi untuk tujuan promosi. Ciri utamanya adalah ditengah2 film suka ada teks berjalan (ticker) yang berisi kata-kata yang bersifat promosi ata informasi tentang film tsb. Terkadang cuma tampil bbrp detik tapi ada juga yang tampil sepanjang film. Paling rese kalo tulisannya gede2

VHSRip

Merupakan hasil copyan dari kaset VHS yang sudah dirilis secara resmi. Jaman sekarang sudah mulai jarang tapi paling banyak jenis ini adalah video olahraga, rekaman TV dan tentunya bokep.

DVDRip
Ini merupakan hasil copyan dari DVD yg sudah dirilis secara resmi. Kualitas ini menyamai DVD aslinya dimana biasanya informasi region dan proteksi copy sudah dilumpuhkan oleh si ripper sehingga DVDRip ini mudah untuk di distribusikan. Tipe ini biasanya didistribusikan dalam bentuk SVCD & DVD (dijualin tukang bajak) atau DivX/XviD (di tempat2 donlot film).

TVRip : TVRip (analog), (HD)TVrip, DSrip, STV, DVBRip, PDTV, HR.HDTV, 720p H

Ini merupakan film yang direkam dari TV menggunakan peralatan recording seperti recorder VHS, Betacam atau DVR. Jadi sumber capturenya dari koneksi coaxial/composite/s-video port. Itu loh kabel merah, kuning, putih yang suka ada dibelakang TV/VCD/DVD Player agan. Kalo yang s-video bentuknya kabel tunggal berwarna hitam dimana port-nya banyak pin-nya.Jenis film-nya sangat variatif.. mulai dr beneran film, dokumenter, tv show, konser musik, video clip, etc.. Kalo si ripper-nya tipe pemalas, semua sama iklan2-nya turut direkam..

Biasanya film ini merupakan siaran TV episode yg biasanya direkam secara digital dari jaringan siaran TV Kabel / TV digital / TV Satelit. Ciri2 film ini biasanya adanya flicker pada film dan beberapa bagian mengandung artefak (Itu loh yang kayak VCD ngadat trus gambarnya kotak2..). Karena disiarkan melalui TV Cable, biasanya ada tayangan2 extra yg tidak terdapat pada edisi TV biasanya. Semisal, behind the screen, komentar, etc.. TVrip biasanya diencoding menjadi resolusi fullscreen 512×384

PDTV (Pure Digital) adalah TVrip yg direkam menggunakan TV PCI card digital (pake komputer gan nge-capture-nya). Hasilnya yang terbaik dibanding TVrip yang lain. PDTV biasanya diencoding menjadi resolusi fullscreen 512×384 dan 640×352 untuk widescreen

Blu-Ray Rip : BDRip, BRRip, BDRip.XviD, 1080p.Blu-Ray.x264/720p , Blu-Ray.x264,BDR , Blu-Ray, BD5/BD9
Sama saja dengan DVDrip hanya saja sumber video diambil dari Blu-ray rilis resmi. BD/BR Rip yang dikemas dalam DVD lebih baik dari DVD-Rip meskipun dengan ukuran yang sama karena berasal dari sumber yang lebih bagus. BD Rips biasanya tersedia dalam rilis berukuran DVD-Rip (biasanya 700MB sampai 1.4GB/film) yang di encoding dalam format XviD dan rilis DVD5/DVD9 (biasanya berukuran 4.5gb++) yang di encoding dalam format x.264. Khusus rilis BD5/BD9 juga kompatibel dgn AVCHD ( = Advanced Video Coding High Definition -- format for the recording and playback of high definition video) sehingga dapat di burn sbg DVD dan di-paly di pemutar Blu-Ray yang kompatibel dgn standar AVCHD

R5

R5 maksudnya DVD yang dirilis khusus untuk region 5 (area bekas Uni Soviet, India, Africa, North Korea & Mongolia). Perbedaan mendasar R5 dg versi biasa adlh bahwa versi ini diproduksi dgn transfer langsung telecine / TC tanpa adanya proses pengolahan gambar / rendering / encoding.

Karena tidak ada standar khusus untuk bajakan R5 biasanya bajakan versi ini dilabeli dengan Telecines (TC), DVD Screeners (DVDscr), atau bahkan DVDrips. beberapa pe-rilis bajakan versi ini seperti DREAMLiGHT, mVs & PUKKA melabeli rilis mereka dgn ekstensi file ".R5".

Penulis : Ina Maharani
Editor : Ina Maharani

Summary Nativism



Introduction
Noam Chomsky is perhaps the best known and the most influential linguist of the second half of the Twentieth Century. He has made a number of strong claims about language : in particular, he suggests that language is an innate faculty - that is to say that we are born with a set of rules about language in our heads which he refers to as the 'Universal Grammar'. The universal grammar is the basis upon which all human languages build. If a Martian linguist were to visit Earth, he would deduce from the evidence that there was only one language, with a number of local variants. Chomsky gives a number of reasons why this should be so. Among the most important of these reasons is the ease with which children acquire their mother tongue. He claims that it would be little short of a miracle if children learnt their language in the same way that they learn mathematics or how to ride a bicycle. This, he says, is because :
  1. Children are exposed to very little correctly formed language. When people speak, they constantly interrupt themselves, change their minds, make slips of the tongue and so on. Yet children manage to learn their language all the same.
  2. Children do not simply copy the language that they hear around them. They deduce rules from it, which they can then use to produce sentences that they have never heard before. They do not learn a repertoire of phrases and sayings, as the behaviourists believe, but a grammar that generates an infinity of new sentences.

Discussion
Last meeting we discussion about noam chomsky’s teory about nativism, then my friend presented it. Noam says that those linguists who do not agree with Chomsky point to several problems, of which I shall mention just four.
  1. Chomsky differentiates between competence and performance. Performance is what people actually say, which is often ungrammatical, whereas competence is what they instinctively know about the syntax of their language - and this is more or less equated with the Universal Grammar. Chomsky concentrates upon this aspect of language - he thus ignores the things that people actually say. The problem here is that he relies upon people's intuitions as to what is right or wrong - but it is not at all clear that people will all make the same judgements, or that their judgements actually reflect the way people really do use the language.
  2. Chomsky distinguishes between the 'core' or central grammar of a language, which is essentially founded on the UG, and peripheral grammar. To Chomsky, the real object of linguistic science is the core grammar. But how do we determine what belongs to the core, and what belongs to the periphery? To some observers, all grammar is conventional, and there is no particular reason to make the Chomskian distinction.
  3. Chomsky also appears to reduce language to its grammar. He seems to regard meaning as secondary - a sentence such as 'Colourless green ideas sleep furiously' may be considered as part of the English language, for it is grammatically correct, and therefore worthy of study by Transformational Grammarians. A sentence such as 'My mother, he no like bananas', on the other hand, is of no interest to the Chomskian linguist. Nor would he be particularly interested in most of the utterances heard in the course of a normal lecture.
  4. Because he disregards meaning, and the social situation in which language is normally produced, he disregards in particular the situation in which the child learns his first language.

Conclution
 Noam Chomsky’s teory is different with other teory
He evidence from neuroscience and from first-language learning is suggestive. We find a number of observations that do fit in with what we would expect if Chomsky were right. However, the evidence needs to be treated with caution.
We have also seen that Chomsky is certainly incorrect in his claim that children do not hear well-formed language. On the other hand, children do seem to understand almost instinctively that language is a rule-bound system, and are capable of discovering the rules underlying their mother tongue with remarkable rapidity. But it needs to be borne in mind that the fact that children seek out the rules underlying language does not mean that they necessarily have a specific approach to language itself. It may simply be a product of the peculiar nature of human intelligence, which makes us look out for and be sensitive to the underlying rules which govern phenomena in the world - this is one of the main characteristics of all human cultural activities, and not just of language-learning.